Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis, Model Dan Proses Perencanaan Pembelajaran

Assalam Print - Proses Perencanaan Pembelajaran, terdiri dari berbagai cabang atau tahap-tahap yang sesuai dengan poko pembahasannya.

Jenis, Model Dan Proses Perencanaan Pembelajaran

>> Jenis Perencanaan Pembelajaran

>1. Menurut besaran atau magnitude

a. Perencanaan makro
Yaitu perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai, dan cara-cara yang dicapai dalam mencapai tujuan tersebut.

b. Perencanaan Meso
Yaitu kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan macro dijabarkan dalam program-program yang lebih kecil.
Perencanaan ini bersifat operasional sesuai keadaan daerah, departemen dan unit lainnya.

c. Perencanaan Mikro
Yaitu perencanaan yang lebih spesifik dari perencanaan meso yang memperhatikan karakteristik lembaga pendidikan.
Assalam Print - Proses Perencanaan Pembelajaran, terdiri dari berbagai cabang atau tahap-tahap yang sesuai dengan poko pembahasannya. >> Jenis Perencanaan Pembelajaran  >1. Menurut besaran atau magnitude  a. Perencanaan makro Yaitu perencanaan yang mempunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai, dan cara-cara yang dicapai dalam mencapai tujuan tersebut.  b. Perencanaan Meso Yaitu kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan macro dijabarkan dalam program-program yang lebih kecil. Perencanaan ini bersifat operasional sesuai keadaan daerah, departemen dan unit lainnya.  c. Perencanaan Mikro Yaitu perencanaan yang lebih spesifik dari perencanaan meso yang memperhatikan karakteristik lembaga pendidikan.  >2. Menurut Telaahnya  a. Perencanaan strategi Yaitu berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.  b. Perencanaan manajerial Yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien.  c. Perencanaan operasional Yaitu memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan dilapangan dari rencana menejerial.

>2. Menurut Telaahnya

a. Perencanaan strategi
Yaitu berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.

b. Perencanaan manajerial
Yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien.

c. Perencanaan operasional
Yaitu memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan dilapangan dari rencana menejerial.

Baca Juga : Pengertian Dan Tujuan Desain Pembelajaran PAI

>3. Menurut Jangka Waktunya

a. Perencanaan jangka panjang : 10 - 25 tahun.
b. Perencanaan jangka menengah : 4 - 10 tahun.
c. Perencanaan jangka pendek : 1 - 3 tahun.

>> Proses Perencanaan Pembelajaran

>1. Tahap perencanaan, meliputi:

  • a. Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan fungsi perencanaan.
  • b. Menetapkan prosedur perencanaan.
  • c. Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi dalam proses implementasinya.
  • d. Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang akan diperlukan dalam perencanaan.

>2. Tahap perencanaan awal

Yaitu membandingkan output yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai sekarang untuk mengetahui apakah rencana yang dilaksanakan relevan, efektif dan efesien.

>3. Tahap formulasi rencana, meliputi:

  • Menyiapkan seperangkat keputusan yang diambil oleh pemegang otoritas.
  • Menyediakan pola dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai unit organisasi yang bertanggung jawab dalam implementasi keputusan.

>4. Tahap elaborasi rencana, meliputi:

  1. Mengerjakan suatu soal tes
  2. Diminta membuat kesimpulan
  3. Menentukan rumus
  4. Menjelaskan pola hubungan antar variabel atau antar konsep

>5. Tahap implementasi rencana

  • Menempatkan anak didik yang fisiknya kecil di bangku paling depan.
  • Menempatkan anak didik yang pendengarannya kurang di bangku paling depan.
  • Menempatkan anak didik yang penglihatannya kurang di bangku paling depan.
  • Memberikan pertanyaan mendadak kepada siswa yang mengantuk.
  • Memberi perlakuan yang sama kepada semua anak didik, tidak terkecuali anak didik yang fisiknya kurang.
  • Memberi informasi kepada anak didik tentang gangguan fisik yang sering terjadi pada masa usia pubertas mereka sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya.

>> Model-Model Desain Pembelajaran

>1. Perncanaan pengajaran versi PBTE

Pengembangan program intruksional dilakanakan dengan pendekatan sistematik. Pendekatan ini mempertimbangkan semua faktor dan komponen yang ada sehingga pelaksanaan program akan berjalan secara efisiensi dan efektif.

Berdasarkan pola pendekatan tersebut maka sistem instruksional dikembangkan melalui prosedur sebagai berikut, diantaranya:
  1. Merumuskan asumsi-asumsi secara jelas, ekspilisit dan khusus.
  2. Mengidentifikasi kompetensi.
  3. Merumuskan tujuan-tujuan secara deskriptif.
  4. Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assement.
  5. Pengelompokan dan penyusunan tujuan-tujuan pelajaran berdasarkan urutan pikologis untuk mencapai maksud instruksional.
  6. Mendesai strategi intruksional.

>2. Perencanana pengajaran sistematis

Suatu model penggunaan pendekatan sistem dalam rangka mengembangkan couse design, sebagai berikut:
  1. Identifikasi tugas-tugas
  2. Analisis tugas
  3. Penetapan kemampuan
  4. Spesifikasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap
  5. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan

>3. Perencanann Pembeajaran Model Davis

Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap-tahap sebagai berikut:

1. Penetapan status sistem pengajaran
Semua usaha perancangan suatu sistem senantiasa dimuali dari menetapkan kedudukan sistem pengajaran yang ada saat ini, baik input, output maupun operasinya. Kemudian dilakuakan kembali perancangan desain baru. Tahapan ini dimulai dengan memikirkan daerah pelajaran yang telah diberikan.

Baca Juga : Tugas, Peran Dan Kompetensi Guru

Semua lingkungan yang penting untuk melaksanakan suatu program pengajaran harus dideskripsikan secara teliti dan terperinci. Jika perencanaaan sistem pengajaran hendak menetapkan kedudukan sistem yang telah ada sekarang, maka perlu menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
  • Karakterisik-karakteristik apa yang terdapat dalam sistem pengajaran di mana dia harus bekerja? Apa tujuan dan alat atu cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan itu?
  • Sumber-sumber apa yang akan digunakan? Apa batasan-batasannya dan hambatan-hambatan apa yang ada?
  • Siapa siswanya? Ketrampilan-ketrampilan dan harap-harapan apa serta kebutuhan belajar apa yang mereka miliki atau rasakan? Dan berapa jumlah siswanya?
  • Apa sebaiknya diperbuat untuk memberikan kontribusi pelajaran dalam usaha mencapai tujuan-tujuan itu dan membantu siswa belajar.
2. Perumusan tujuan pengajaran
Tujuan terpenting adalah dalam menentuak urutan bahan yang akan disampaikan, metode mengajar, prosedur evaluasi yang akan dikembangkan.
Tujaun mengandung makna yang penting dalam rangaka menentukan prosedur intruksional yang akan ditempuh oleh guru.

Berdasarkan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan tersebut maka disarankan agar guru merancang kegiatan-kegaitan yang serasi untuk membantu siswa belajar. Perumusan tujuan merupakan hal yang penting dalam sistem pengajaran.
Alasannya yaitu:
  1. Umumnya desain pengajaran didasarkan pada tujuan-tujuan.
  2. Tujuan memainakan peranan krisis dalam evaluasi pengajaran.
  3. Kemungkiann terjadinya salah kaprah sehingga tujuan tadi sebagai media komunikasi dan memberiakn alat yang sama bagi semua guru.
Baca Juga : Kondisi Belajar Mengajar Yang Efektif

Demikian postingan ini tentang penjelasan singkat Jenis-jenis, Model-model Dan Proses Perencanaan Pembelajaran, semoga bermanfaat, dan dapat menambah pengetahuan kita semua.

Post a Comment for "Jenis, Model Dan Proses Perencanaan Pembelajaran"